dampak indonesian super league (isl)terhadap …
TRANSCRIPT
DAMPAK INDONESIAN SUPER LEAGUE (ISL)TERHADAP PDRB
PROVINSI DI INDONESIA
SKRIPSI
Oleh: Rawafi Yaputra Yanto Rozali
2012110008
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM SARJANA EKONOMI PEMBANGUNAN Terakreditasi Berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 1759/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018
BANDUNG 2018
THE IMPACT OF INDONESIAN SUPER LEAGUE
(ISL) ON GDRP OF INDONESIA’S PROVINCES
THESIS
By Rawafi Yaputra Yanto Rozali
2012110008
PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY FACULTY OF ECONOMICS
PROGRAM IN DEVELOPMENT ECONOMICS Accredited by National Accreditation Agency No. 1759/SK/BAN PT/Akred/S/VII/2018
BANDUNG 2018
i
ABSTRAK
Indonesia belum memiliki industri olahraga yang berjalan dengan optimal, tetapi ada
beberapa cabang olahraga yang sudah cukup terorganisir dengan baik. Salah
satunya adalah sepak bola yang disebut sebagai olahraga terpopuler karena
memilki pangsa pasar atau jumlah peminat yang besar. Berangkat dari hal tersebut
penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah dengan pangsa pasar yang
besar ini, keberlangsungan kompetisi sepak bola Indonesian Super League memiliki
dampak yang positif terhadap PDRB provinsi yang memiliki tim peserta ISL.
Penelitian dianalisis menggunakan regresi data panel metode Common Effect
Model. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah kepemilikan tim suatu provinsi,
kepadatan penduduk, dan jumlah universitas berpengaruh positif terhadap PDRB.
Dari hasil ini seharusnya pemerintah dapat memberikan perhatian lebih agar industri
olahraga di Indonesia berkembang dan memberikan kontribusi lebih terhadap
perekonomian negara.
Kata kunci: PDRB, industri olahraga, sepak bola
ii
ABSTRACT
Indonesia does not have a sporting industry that runs optimally yet, but there are
some sports that are already quite well organized. One of them is football which is
said to be the most popular sport because it has a large market or a big number of
enthusiasts. Departing from this, the purpose of this research is to know whether
with this large market, the continuity of Indonesian Super League football
competition has a positive impact on the regional domestic product of the provinces
that have ISL teams. The research was analyzed using panel data regression
method of Common Effect Model. The results show that the number of provincial
team ownership, population density, and the number of universities positively affect
the Gross Regional Domestic Product. From these results, it is recommended that
the government gives more attention to the sports industry in Indonesia to grow and
contribute more to the country's economy.
Keywords: PDRB, sports industry, soccer
iii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menuntaskan skripsi yang berjudul
"Dampak Indonesian Super League (ISL) Terhadap PDRB Provinsi di
Indonesia” Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Selama pembuatan
skripsi pun penulis mendapat banyak dukungan dan juga bantuan dari berbagai
pihak, maka dari itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Kepada ibu tercinta Restu Adhiyanti Ciptayani selaku orang tua penulis yang
selalu memberikan doa, perhatian, teguran, nasihat, biaya serta fasilitas bagi
penulis selama kuliah sehingga penulis mempunyai tanggung jawab besar
dan dapat menuntaskan skripsi ini. Penantian panjang penulis semoga dapat
membuat orang tua bangga meskipun penulis sebagai anak kandung sadar
mempunyai banyak kekurangan dalam perjalanan masa studi selama ini dan
kurang membanggakan perihal nilai akademik penulis. Kesabaran dan
ketulusan orang tua penulis selama ini yang membuat penulis tidak pernah
menyerah dalam perjuangan untuk mendapatkan gelar sarjana. Semoga
diberikan selalu kesehatan agar kelak dapat melihat penulis sukses dan
lebih membanggakan, semoga perjalanan kurang baik dalam masa studi
penulis bisa menjadi acuan serta dorongan untuk kelak lebih baik lagi di
masa depan.
2. Kepada Rika Dwiyana, Rahmat Aryanto, dan Siddiq Ramadhani selaku adik
kandung penulis yang selalu memberikan support, hiburan canda tawa, serta
motivasi kepada penulis dari awal kuliah sampai akhir sehingga penulis
dapat menuntaskan skripsi ini.
3. Kepada Ibu Dr. Miryam L. Wijaya, selaku Ketua Program Studi Ekonomi
Pembangunan sekaligus dosen wali penulis yang sudah banyak membantu
selama masa perkuliahan. Tanpa ibu mungkin masa perkuliahan penulis
bisa lebih kacau balau. Terima kasih atas nasihat, bimbingan, dan bekal
pelajarannya sehingga penulis mendapatkan pembelajaran yang baik
sebagai seorang mahasiswa maupun seorang manusia yang kompeten.
4. Kepada Ibu Ibu Januarita Hendrani, Dra MA, Ph.D sebagai dosen
pembimbing penulis. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu,
iv
maaf jika dalam proses penulis sering membuat kesal. Bu Rita merupakan
orang tua penulis di dalam dunia perkuliahan, sikap dan sifat beliau dalam
mendidik layaknya seperti ibu yang sangat peduli pada anaknya. Penulis
minta maaf jika dalam proses terkadang cenderung mengabaikan janji
namun beliau tetap sabar dalam memberikan kepedulian kepada penulis.
Bantuan serta kritik terhadap penulis sangat bermanfaat dalam memperbaiki
sikap serta dalam proses pengerjaan skripsi. Terima kasih atas waktu dan
kesabarannya dalam membimbing penulis. Semoga ibu sehat selalu dan
selalu ceria setiap waktu, terima kasih Ibu Rita yang sangat sabar dan tidak
pernah marah saat penulis sedang sibuk dengan Trainning Camp Asian
Gamesnya.
5. Kepada seluruh dosen – dosen Ekonomi Pembangunan, Bu Noknik, Pak
Aswin , Bu Anna, Bu Masni, Bu Siwi, Pak Suroso, Pak Haryanto, Pak Ishak,
Pak Dian, Bu Iva. Serta tata usaha Ekonomi Pembangunan Pak Eko. Terima
kasih atas dedikasi, ilmu serta tenaga bantuan dalam memberikan bekal
kepada penulis selama ini. Semoga diberikan kebahagiaan, kesehatan,
kesuksesan, serta segala urusan duniawinya yang dipermudah selalu.
6. Kepada keluarga IESP 2012 yang menemani masa-masa kuliah dari suka
maupun duka. Apalagi membantu perkuliahan di masa-masa kritis. Dan juga
orang-orang yang selalu menghibur dan membuat tertawa. Terima kasih
banyak atas segalanya untuk Gema, Atyasa, Rendra, Zulfikar, Ije, Viky,
Gabay, Isal, Bowo, Meddy, Ghassan, Ferdy, Ivan, Vania, Andhara, Adew,
Nurul, Thesa, Karin, Jehoy, Widi, dan Karina. Terima kasih atas perhatian
dan kepeduliannya selama ini. Sehat, sukses, dan bahagia selalu untuk
kalian. Semoga kita semua menjadi orang “besar” yang dapat menjadi orang
berguna untuk keluarga, negara, agama, dan tentunya orang sekitar kita.
7. Kepada LKM Bangga 2015-2016 khususnya untuk presma dan wapresma
Ang dan Gema terima kasih sudah mempercayakan jabatan Kementrian
Kemahasiswaan kepada penulis dan juga membimbing maupun mengayomi
dari segala program kerja LKM sampai kegiatan perkuliahan. Kepada
kabinet kerja para mentri beserta dirjen Benny, Ryan, Reno, Machi, Clau,
Frans, Alvin, Indah, Afi, Iwil, Ayank, Bobby, Timmy, Nadia, dan Michi.
Thanks guys kalian adalah tim support, rekan kerja yang baik, sahabat,
keluarga, penghibur, teman belajar dan pelipur lara yang the best dan
sangat berkesan dalam kehidupan perkuliahan penulis. Salam Bangga yang
bermanfaat nyata, bekerja bersama,dan peduli. Semoga semua kabinet
v
kerja bangga dapat membawa harum namanya sendiri sebagai calon
pemimpin, konglomerat, dan pejabat negara yang berkualitas untuk
memajukan Indonesia.
8. Kepada anak-anak Brother sebagi teman, sahabat keluarga, teman
proyekan dari SMP sampai sekarang yang masih selalu berkumpul bersama.
Terima kasih kepada Kevin, Alvin, Ican, Ucok, Pugi, Ardiya, Zein, Adnan,
Husen, Deva, Adri, dan Fadil atas dukungannya untuk penulis dan menjadi
sahabat untuk selamanya. Mudah-mudahan kita semua bisa menjadi orang
“besar” yang kaya raya, berguna bagi sesama, dan cinta tanah air.
9. Kepada anggota Baseball Sotball Gorgeous Ekky, Virzy, Jalu, Regia, Dipo,
Naufal, Zidney, Deska, Nofal, Kang digul, Kang Aat, Kang Bonteng, Kang
Iya, Kang Aceng dan rekan-rekan lain yang tidak bisa disebutkan satu per
satu. Terima kasih menjadi teman yang selalu ada dikala jenuh, sedih, dan
senang. Terima kasih telah membuat penulis terus dapat berkaya di dunia
baseball softball sampai penulis dapat masuk ke dalam tim daerah maupun
tim nasional untuk beberapa kali. Tanpa kalian tumbuh kembang penulis dan
perkembangan skill penulis dalam olahraga ini mungkin tidak bisa seperti
sekarang.
10. Kepada seluruh official dan teman-teman atlet baseball Asian Games 2018
yang selalu mendukung, menghibur, dan mengingatkan untuk segera
menyelesaikan penulisan skripsi di setiap harinya setelah latihan yang
melelahkan.
11. Kepada IESP 2011, Gereon, Sandi, Agung, Rizfa, Radit, Bewe, Naufal,
Rendy, Ajisakti, Yusuf, Arief, Rey, Fikry, Brian, Fatur, Lala, Soraya, Dwi.
Terima kasih atas bimbingan dan pengajarannya di himpunan maupun
kehidupan sehari-hari selama perkuliahan
12. Kepada kakak – kakak IESP 2009, Deba, Ebet, Minceu, Singgih, Dana
Mukhti, Ebet, Lukman, Rifki, Maya, Aldo, dan Glen. Terima kasih atas cerita
dan dukungannya terhadap penulis. Kompak selalu kalian kakak – kakak
hebat.
13. Kepada kakak - kakak IESP 2010, Gerry Pramudya, Alwiando, Pandu,
Arthur, Gege, Dana, Edwin, Keyne, Dani, Andry, Kahfi, Priansya, Kevin, Erik,
Koco, Rika, Ona, Icha, Dini, Diffa, Pepen, Dewo, Amira, Silvia, Tasya, Dwi
vi
Ayu, Dania, Silvi, Kisti, dan Winda. Terima kasih atas keceriaan, motivasi
dan perhatiannya. Semoga selalu menghibur dan selalu ceria.
14. Kepada adik - adik IESP 2013, Jodi, Icul, Nur, Faza, Marbun, Galih, Digem,
Fiat, Hannan, Kaka, Dikcit, Rizal, Nadia, Isal, Aceng, Rania, Hafizh, Timmy,
dan Daril. Terima kasih atas dukungannya selama ini. Kompak selalu kalian
dan cepat menyusul.
15. Kepada adik - adik IESP 2014, Henk, Tyana, Tri, Kemal, Nizzar, Bara, Mika,
Endru, Rey, Jemy, Fikran, Harris, Naufal, Satrio, Anas, Thania, Opi, Tara,
Sarah, Mimin, Rere dan Martine. Terima kasih atas perhatiannya dan selalu
menghibur penulis. Semoga cepat menyusul kalian angkatan hebat.
16. Kepada adik - adik IESP 2015, Audy, Farel, Raissa, Tama, Iman, Matthew,
Abram, Nico, Devin, Dani, Adrian, Sarah, Sheby, Zeze, Ine, Sisi, Gelora, dan
Nada. Terima kasih atas dukungan serta dedikasi dan perjuangan kalian
untuk himpunan di masa studi terakhir saya.
Harapan penulis dalam hal ini adalah semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi berbagai pihak serta dapat menjadi acuan untuk digunakan dalam
penelitian selanjutnya.
Bandung, Juli 2018
Rawafi Yaputra Yanto Rozali
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
PRAKATA ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ x
BAB 1 - PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 4
1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian .................................................................................. 4
1.4 Kerangka Pemikiran ................................................................................................... 4
BAB 2 – TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7
2.1 Industri Olahraga ........................................................................................................ 7
2.2 Liga Super Indonesia ................................................................................................. 9
2.3 PDB dan PDRB........................................................................................................... 9
2.4 Kepadatan Penduduk .............................................................................................. 11
2.5 Penelitian Terdahulu ................................................................................................ 12
BAB 3 - METODA & OBJEK PENELITIAN .................................................... 14
3.1 Metoda Penelitian ..................................................................................................... 14
3.2 Data dan Sumber Data ............................................................................................ 14
3.3 Teknik Analisis dan Model Penelitian .................................................................... 15
3.4 Objek Penelitian ........................................................................................................ 16
3.4.1 PDRB .................................................................................................................. 16
3.4.2 Jumlah Kepemilikan Tim Setiap Provinsi Perserta ISL ............................... 17
3.4.3 Kepadatan Penduduk ....................................................................................... 19
3.4.4 Jumlah Universitas ............................................................................................ 21
BAB 4 - HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 23
4.1 Hasil Pengolahan Data ............................................................................................ 23
4.2 Uji Multikolinieritas .................................................................................................... 24
4.3 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Simultan (F-statistic) ....................... 24
viii
4.4 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Parsial ............................................... 25
4.5 Koefisien Determinasi (R2) ..................................................................................... 25
4.6 Pembahasan ............................................................................................................. 25
BAB 5 – KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 31
LAMPIRAN. 1 ................................................................................................... 33
RIWAYAT HIDUP PENULIS ............................................................................ 34
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian ........................................................... 15
Gambar 2. Kurva Produksi ............................................................................ 19
Gambar 3. PDRB Provinsi yang Memiliki Tim Sepak Bola Peserta ISL ... 24
Gambar 4. Jumlah Kepemilikan Tim Setiap Provinsi Perserta ISL .......... 25
Gambar 5. Kepadatan Penduduk Provinsi .................................................. 27
Gambar 6. Jumlah Universitas Setiap Provinsi Peserta ISL ..................... 30
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Ringkasan Variabel Penelitian ....................................................... 23
Tabel 2. PDRB Provinsi yang Memiliki Tim Sepak Bola Peserta ISL ....... 24
Tabel 3. Perkembangan Kepemilikan Tim Peserta ISL Dalam Provinsi . 26
Tabel 4. Kepadatan Penduduk ...................................................................... 28
Tabel 5.Jumlah Universitas ........................................................................... 30
Tabel 6. Hasil Regresi Common Effect Model (CEM) ................................. 31
Tabel 7. Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas ............................................... 32
1
BAB 1 - PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Olahraga tentu tidak hanya berdampak positif terhadap kesehatan masing-
masing individu saja, namun apabila kita melihat dampak strategisnya, maka
olahraga juga memiliki dampak yang positif terhadap perekonomian wilayah dan
lingkungan sosial masyarakat dari adanya event olahraga. Di negara-negara maju
seperti Amerika, Inggris, Perancis, Korea, dan China, olahraga dijadikan salah satu
instrument pembangunan masyarakat, termasuk dalam bidang ekonomi. Di negara-
negara tersebut olahraga dirancang sebagai industri yang memiliki kontribusi besar
untuk pendapatan negaranya (Priyono, 2012). Menurut Imam Nahrawi sebagai
Menteri Pemuda dan Olahraga dalam
berita yang dirilis dari republica.co.id,
sumbangsih industri olahraga di Amerika Serikat terhadap PDBnya menempati top
sepuluh industri yang pertumbuhan dan kontribusinya paling besar.
Selaras dengan penelitian Connaughton dan Swartz (2014) di salah satu
kota di Amerika, bisnis olahraga telah tumbuh pesat semenjak empat puluh tahun
yang lalu. Dampak dari berjalannya liga olahraga di kota Amerika menciptakan
multiplier effect yang cukup besar dan juga penyerapan tenaga kerja yang tinggi.
Olahraga di Amerika dan beberapa negara maju di dunia bukan sekedar budaya
untuk membangun mental masyarakat dan menyehatkan tubuh tetapi juga sebagi
bisnis yang mencetak jutaan dolar. Hal ini dikarenakan olahraga memiliki
keterkaitan dengan sektor lain yang cukup banyak dan juga berkaitan erat dengan
industri parawisata karena tontonan olahraga dapat menjadi tempat tujuan wisata
atau bisnis hiburan. Menurut Liu et al (2016) olahraga di Cina berkembang karena
adanya media televisi dan perusahaan multinasional yang mentranformasi olahraga
berbasis amatir menjadi bisnis olahraga profesional dengan omset jutaan dollar.
Kesuksesan industri olahraga itu pun berkat departemen olahraga yang dapat
meramu regulasi yang tepat. Sementara Kemenpora Indonesia baru akan
mengarah ke arah sana, tetapi masih terkendala banyak hambatan-hambatan.
Bagaimana dengan industri olahraga di Indonesia? Memang belum ada
perhitungan tentang sumbangsih olahraga sebagai sebuah sector yang
berkontribusi bagi PDB. Ini karena industri olahraga belum secara spesifik
terdefinisikan dalam instrument perhitungan PDB dan kontribusinya yang mungkin
belum terlalu besar. Tentunya industri olahraga Indonesia masih sangat jauh bila
dibandingkan dengan negara maju seperti Amerika Serikat dan Tiongkok.
Walaupun industri olahraga Indonesia sudah bergulir hampir sebelas tahun yang
2
lalu bersamaan dengan berlakunya UU RI No.3 Tahun 2005, denyut kegiatan
industry ini masih berjalan pasang surut atau insidential (musiman). Industri
olahraga adalah sebuah industri yang menciptakan nilai tambah dengan
memproduksi dan menyediakan olahraga yang berkaitan dengan peralatan dan
layanan (Dae Hwan Ok, 2001). Dalam Pasal 79 ayat 1 dan 2 pun dijelaskan
bahwa Industri olahraga dapat berbentuk prasarana dan sarana yang diproduksi,
diperjualbelikan, dan atau disewakan untuk masyarakat. Industri olahraga dapat
berbentuk jasa penjualan kegiatan cabang olahraga sebagai produk utama yang
dikemas secara profesional yang meliputi kejuaraan nasional dan internasional.
Di Indonesia industri olahraga yang berbentuk jasa penjualan kegiatan
cabang olahraga nasibnya memang tidak lebih baik daripada industri olahraga
yang berbentuk barang. Pada kenyataanya, di Indonesia cabang olahraga yang
sudah dapat menghasilkan keuntungan finansial adalah sepak bola. Seperti
dikutip dari pernyataan Panigoro (2011) “Hanya sepak bola saja yang dapat
mencetak keuntungan finansial besar di Indonesia.” Menurut berita yang dilansir
dari kompasiana.com sebenarnya industri sepak bola di Indonesia dapat
menghasilkan perputaran uang mencapai angka triliunan rupiah yang mampu
memberikan kontribusi bagi ekonomi nasional. Hal ini dapat terjadi dikarenakan
adanya intensitas pertandingan yang cukup tinggi, transfer gaji pemain asing yang
mahal mencapai milyaran rupiah, adanya sponsorship maupun endoresement dari
perusahaan swasta, maupun pembayaran hak siar dari stasiun televisi.
Cabang olahraga sepak bola memiliki dampak yang lebih terasa terhadap
kegiatan ekonomi dikarenakan untuk kejuaran olahraga lain seperti basket, voli,
tenis, dan lainnya tidak memiliki intensitas kejuaraan yang tinggi serta memiliki
penggemar yang jumlahnya sangat besar layaknya sepak bola. Berdasarkan
laporan dari pelacakan trending topic media sosial Twitter di sejumlah
pertandingan Liga Eropa, IP address terbesar berasal dari Indonesia. Hal tersebut
menunjukan bahwa jumlah orang mentweet dukungan untuk club-club sepak bola
Eropa yang paling banyak dari Indonesia.
Bayangkan saja potensi tersebut akan memiliki dampak yang luar biasa
bila industri olahraga khususnya untuk cabang olah raga sepak bola Indonesia
sudah sustainable dan terkelola dengan baik. Ini akan menggerakan kegiatan
ekonomi Indonesia lebih dari masa kini untuk kedepanya. Imam Nahrawi selaku
ketua dari Kementrian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA) mengungkapkan
bahwa industri olahraga Indonesia memiliki potensi pada populasi penduduk
yang tinggi (pangsa pasar), SDA yang melimpah sebagai bahan baku sebuah
3
industri, SDM sebagai modal dasar bergeraknya industri, dan Otda (Otonomi
Daerah) memacu beberapa daerah untuk menjadikan olahraga sebagai ikon
daerah. Tidak hanya itu menurut siaran pers dari Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) salah satu perusahaan terbesar AS dan Perancis berminat untuk
membangun perusahaan di bidang manufaktur olahraga di Indonesia. Ini
menunjukan daya tarik Indonesia di mata investor AS dan Perancis mulai
meningkat. Alangkah baiknya jika Indonesia dapat melakukan industrialisasi
olahraga seiring dengan ketertarikan Negara AS dan Perancis untuk berinvestasi
dalam bidang olahraga ini. Hal ini sejalan dengan perkataan (Pasaribu, n.d) yang
mengatakan bahwa produk-produk industrialisasi selalu memiliki nilai tukar yang
tinggi atau lebih menguntungkan dibandingkan produk-produk lain.
Seyogyanya pemerintah Indonesia kini perlu menaruh perhatian lebihnya
terhadap perkembangan industri olahraga ini. Mungkin dapat diawali dengan
pembangunan keolahragaan yang berbau sepak bola. Sepak bola merupakan
olahraga terpopuler di Indonesia dengan jumlah penggemar/supporter yang besar.
Hal itu diharapkan dapat menjadi acuan dan awal mula bagaimana cabang
olahraga lain dapat diberdayakan menjadi bagian dari industri yang kompetitif.
Dari ide pokok ini, maka diangkatlah cabang olah raga sepak bola menjadi objek
penulisan penelitian. Indonesian Super League (ISL) adalah kompetisi sepak bola
profesional level tertinggi di liga Indonesia yang dimilliki oleh Persatuan Sepak
Bola Seluruh Indonesia (PSSI). LSI diikuti oleh 18 tim terbaik yang berasal dari 11
Provinsi besar di Indonesia seperti; Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Dki
Jakarta, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sulawesi Utara,
Kalimantan Timur, Bali Papua.
4
1.2 Rumusan Masalah
Industri olahraga di Indonesia memang belum berjalan dengan optimal
dikarenakan belum adanya kesadaran yang tinggi dari masyarakat bahwa olahraga
memiliki dampak strategis bagi ekonomi. Bila dikembangkan lebih lagi olahraga
dapat membantu pengembangan ekonomi pada suatu wilayah atau negara.
Indonesia memiliki potensi dalam pengembangan industri olahraga, salah satunya
adalah dari populasi masyarakat Indonesia yang besar dimana didalamnya terdiri
dari penduduk yang mayoritasnya penggemar olahraga sepak bola dan merupakan
supporter yang fanatik. Hal tersebut menggambarkan pangsa pasar yang besar
dimana masyarakat dapat menjadi roda bergeraknya industri olahraga khususnya
dari cabang olahraga sepak bola. Seharusnya dari fenomena tersebut industri
olahraga di Indonesia ini benar dapat berkontribusi positif terhadap PDRB provinsi
yang memiliki tim sebagai peserta Indonesian Super League (ISL).
Dari pernyataan diatas timbullah pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Apakah dengan adanya intensitas pertandingan yang berlangsung Indonesian
Super League menimbulkan dampak ekonomi terhadap PDRB provinsi-provinsi
yang memiliki tim sepak bola ISL? Bagaimana pula dampak indikator terkait lain
seperti kepadatan penduduk dan jumlah universitas terhadap PDRB provinsi?
1.3 Tujuan dan Manfaat penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan,
penelitian ini bermaksud ingin melihat adanya dampak ekonomi terhadap PDRB
sebelas provinsi yang memiliki tim peserta ISL. Penelitian ini pun ingin
mengetahui apakah jumlah kepadatan penduduk dan jumlah universitas yang ada
pada prov insi dapat berpengaruh mengontrol keberlangsungan ISL terhadap
PDRB wilayah provinsinya. Dengan mengetahui dampak keberlangsungaan ISL
terhadap PDRB provinsi diharapkan dapat menjadi bahan rujukan untuk peneliti
selanjutnya. Melihat potensi ekonomi Indonesia apabila olahraga dapat menjadi
sebuah industri yang dapat berkontribusi kepada pendapatan Negara.
1.4 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan Gambar 1, kerangka pikir penelitian ini ingin menjelaskan
bagaimana ketiga variable indipenden mempengaruhi variabel dependennya.
Variabel indipenden dalam kerangka pikir dibawah menggambarkan sebagai tiga
kotak di atasi variable dependen digambarkan dalam box pada bagian bawah.
5
Tanda panah menggambarkan bahwa ketiga varibel indipenden tersebut dapat
mempengaruhi variable dependennya.
Jumlah tim yang ada pada suatu provinsi dapat memiliki pengaruh secara
langsung terhadap PDRB provinsi, dimana akan ada multiplier effect yang terjadi
dari tim-tim peserta ISL yang melakukan pertandingan. Dapat dilustrasikan pada
suatu pertandingan akan banyak kegiatan jual beli barang dan jasa. Pengeluaran
tersebut timbul dari kegiatan transfer atlet dari satu tim ke tim lainnya, penjualan
merchandise tim (baju, shal, bola) penjualan tiket satu pertandingan, penjualan
makanan dan minuman yang dibeli penonton, maupun pembayaran media televisi
kepada pihak penyelenggara pertandingan untuk hak siar. Dari banyak hal tersebut
diharapkan dapat menjadi hipotesa awal dimana variable tersebut mempengaruhi
pendapatan dari provinsi yang memiliki tim peserta ISL.
Hubungan variable kedua (Density) atau kepadatan penduduk provinsi
terhadap PDRB diharapkan positif. Besarnya pengaruh variable ini tergantung
dari seberapa besar jumlah penduduk dan kepadatan dalam satu provinsi.
Variable demografi ini dapat menggambarkan pangsa pasar yang besar dan
berpotensi pada peningkatan agregat dari output industri olahraga. Pangsa pasar
yang besar mengindikasikan permintaan yang tinggi; contohnya pada penjualan
tiket pertandingan sepak bola. Semakin banyak atau padat penduduknya maka
pembelian tiket akan semakin banyak sampai atau dapat terjual habis. Variabel
density ini sebenarnya bukan sebagai variable utama tetapi sebagai variable yang
mengontrol kegiatan ekonomi pada industri olahraga yang berpengaruh terhadap
PDRB.mSelain itu dari sudut pandang lain juga kepadatan penduduk juga dapat
berpengaruh secara tidak langsung terhadap PDRB melalui kontribusinya
terhadap supply atlet. Daerah yang memiliki jumlah penduduk yang besar dan
padat mempunyai kemungkinan untuk menemukan atlet berbakat dalam jumlah
yang lebih banyak daripada daerah yang kecil penduduknya. Sehingga dengan
supply atlet yang lebih banyak dalam suatu daerah akan memberikan dampak
yang positif terhadap perekonomian daerah tersebut.
Variabel terakhir dalam kerangka pikir adalah jumlah universitas (JUniv).
Variabel ini menunjukan presentase penduduk yang memiliki tingkat pendidikan
tinggi. Jumlah universitas ini diharapkan dapat mempengaruhi PDRB secara
langsung dari tingginya produktifitas masyarakat yang high educated. Kesuksesan
liga seringkali juga dikaitkan dengan adanya perguruan tinggi di daerah yang
bersangkutan. Masyarakat yang berpendidikan tinggi dapat menggerakan
perekonomian yang dalam konteks ini adalah industri olahraga dengan segala
6
keahlian yang dimilikinya. Selain itu di negara-negara maju, hampir semua cabang
olahraga memiliki liga untuk perguruan tinggi dan itu berlangsung meriah dimana
sudah sampai disiarkan di TV lokal bahkan ada yang sampai disiarkan di
beberapa negara. Liga Perguruan Tinggi ini juga biasanya dijadikan ajang
pencarian bakat untuk para atlet oleh scouting untuk diseleksi sebagai atlet
profesional. Di Indonesia fenomena ini nampaknya baru dimulai seperti
diadakannya POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional).
Gambar. 1 Kerangka Pikir Penelitian
PDRB
Prot (jumlah kepemilikan tim dalam provinsi)
Juniv (jumlah banyaknya universitas
dalam provinsi) Density
(kepadatan penduduk provinsi)