Download - Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
1/56
SMF/Lab Ilmu Kesehatan Anak Tutorial Respirologi
Fakultas Kedokteran Umum
Universitas Mulawarman
!"UM#!IA ASIRASI $"!%A! &IRS'&SRU!% $IS"AS"
Disusun
Oleh:
Radhi(ana
utri
)*+))+,)-+
Raha(u
Asmarani
)*+))+,)+.
Pembimbing:
dr
&0Sukartini1 SpA
$ibawakan $alam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik
SMF/Lab Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Umum
Universitas Mulawarman
2)+3
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
2/56
$AFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................2
BAB 2 STATUS PASIEN..........................................................................................3
BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA................................................................................22
BAB 4 PEMBAHASAN..........................................................................................43
BAB 5 PENUTUP..................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................50
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
3/56
4A4 +
"!$A&ULUA!
1.1 Latar Belakan
Penumonia hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan utama
pada anak di Negara berkembang, termasuk ndonesia. Pneumonia men!adi
pen"ebab utama morbiditas dan mortalitas anak berusia di ba#ah lima tahun.
$enurut sur%ei kesehatan nasional &'(N) 200*, 2+,- kematian ba"i dan 22,-
kematian balita di ndonesia disebabkan oleh pen"akit sistem respiratori, terutama
pneumonia &D/, 20*3)
Pneumonia adalah ineksi saluran pernaasan akut bagian ba#ah "ang
mengenai parenkim paru. Pneumonia lobularis disebut !uga bronkopneumonia
merupakan suatu peradangan pada parenkim paru "ang terlokalisir "ang biasan"a
mengenai bronkiolus dan !uga mengenai al%eolus disekitarn"a, "ang sering
menimpa anak1anak dan balita, "ang disebabkan oleh bermaam1maam etiologi
seperti bakteri, %irus, !amur, benda asing dan !uga aspirasi selama penelanan
muntah atau sonde lambung&radle", et al., 20**).
'alah satu pen"akit "ang sering men"ebabkan obstruksi usus dan muntah pada neonatus dan ba"i adalah hirshsprung disease, e!ala kardinaln"a "aitu
gagaln"a pasase mekonium pada 24 !am pertama kehidupan, distensi abdomen
dan muntah. eratn"a ge!ala ini dan dera!at konstipasi ber%ariasi antara pasien
dan sangat indi%idual untuk setiap kasus. $untah "ang disebakan oleh
hirshsprung disease ini dapat men"ebakan aspirasi ke dalam paru1paru sehingga
bisa men"ebabkan pneumonia.
+2 Tu0uan enulisan
u!uan dari penulisan ini adalah agar dokter muda mampu memahami
deinisi, epidemiologi, etiologi, aktor risiko, patogenesis, diagnosis dan
penatalaksanaan serta hubungan antara pneumonia dan hirshsprung disease.
2
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
4/56
4A4 2
STATUS ASI"!
Identitas pasien
1 Nama : /n. '(
1 6enis kelamin : 7aki1laki
1 8mur : ulan
1 /lamat : 6l. Damai gang 4 .009, 'amarinda
1 /nak ke : dari bersaudara
1 $' : 5 $aret 20*
Identitas #rang Tua
1 Nama /"ah : n. 8D
1 8mur : 3+ tahun
1 /lamat : 6l. Damai gang 4 .009, 'amarinda
1 Peker!aan : ukang
1 Pendidikan erakhir : '$P
1 /"ah perka#inan ke :
1 Nama bu : N". /
1 8mur : 3 tahun
1 /lamat : 6l. Damai gang 4 .009, 'amarinda
1 Peker!aan : bu umah angga
1 Pendidikan erakhir : '$/
1 bu perka#inan ke : 1 anggal $' :5 $aret 20*
1
Anamnesa
/namnesa dilakukan pada tanggal $aret 20* pukul *4.00 /, di ruang
$elati '8D /. '!ahranie 'amarinda. /lloanamnesa oleh ibu kandung pasien
3
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
5/56
Keluhan Utama
Demam
Riwa(at en(akit Sekarang
Demam dialami se!ak 3 hari '$'. 'ebelumn"a ibu pasien telah memba#a
pasien ke puskesmas dan mendapat obat penurun panas namun pasien masih
mengalami demam. 'elain itu pasien !uga mengalami batuk berdahak se!ak * hari
'$'. atuk terutama saat minum susu. iap kali setelah batuk pasien muntah
*;, memuntahkan air susu "ang diminum disertai dahak pada muntah pasien.
$enurut ibu pasien, sebelumn"a pasien sering batuk terutama saat minum susu
dan mengeluarkan dahak. Namun pada a#aln"a batuk tidak terlalu sering, han"a
sesekali namun kemudian batuk munul makin sering.
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
6/56
1 idak ada keluarga pasien "ang mengalami keluhan susah /.
1 i#a"at >ipertensi, D$, dan pen"akit !antung disangkal.
Riwa(at Lingkungan 5 Kebiasaan
Pasien tinggal di rumah bersama a"ah, ibu dan kelima saudaran"a.
7ingkungan rumah ukup berdebu karena di sekitar rumah ban"ak terdapat pasir
dan !alan "ang masih berpasir, selain itu, pasien menggunakan bantal dari kapuk.
'elain itu, di rumah &ruang tengah) sering menggunakan obat n"amuk bakar.
Pasien masih minum /' tanpa susu ormula. $akan bubur susu se!ak usia
bulan dan !arang mengkonsumsi sa"ur. 8sia bulan ibu pasien sempat menoba
memberikan papa"a untuk dikonsumsi karena pasien tidak / selama *0 hari.
Riwa(at Saudara6 saudara
&amil
ke6
Kondisi
saat lahir
7enis
persalinan
Usia Sehat/tidak Usia meninggal
* /term 'pontan * tahun 'ehat 1
2 /term 'pontan *3 tahun 'ehat 1
3 /term 'pontan ** tahun 'ehat
4 /bortus
5 /term 'pontan 9 tahun 'ehat
/term 'pontan + tahun 'ehat
Pasien /term 'pontan bulan 'akit
ertumbuhan dan erkembangan Anak
erat badan lahir : 200 gr
Pan!ang badan lahir : ibu lupa
erat badan sekarang : 300 gr
5
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
7/56
inggi badan sekarang : 3 m
igi keluar : 1
ersen"um : 3 bulan
$iring : 4 bulan
engkurap : 5 bulan
Duduk : belum
$erangkak : belum
erdiri : 1
er!alan : 1
erbiara 2 kata : 1
Makan dan Minum Anak
/' : 'e!ak lahir dan masih meminum /'
hingga sekarang
'usu ormula?sapi : 1
uah : bulan
ubur susu : bulan
$akanan padat@lauk : 1
emeriksaan renatal
Periksa di : Puskesmas
Pen"akit kehamilan : 1
Obat1obat "ang sering diminum : Aitamin penambah darah
Riwa(at Kelahiran7ahir di : (linik ersalin
Ditolong oleh : idan
8sia dalam kandungan : 9 bulan
6enis partus : 'pontan
i#a"at kelahiran : a"i langsung menangis kuat
emeliharaan ostnatal
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
8/56
Periksa di : Praktek idan
(eadaan anak : 'ehat
Keluarga 4eren8ana
(eluarga erenana : Ba
$emakai sistem : 'untik 3 bulan
Riwa(at Imunisasi
munisasi 8sia saat imunisasi
A ooster ooster
C &@) ???????????? ???????????? ???????????? ???????????? ????????????
Polio &@) &@) &@) &@) 1 1
Campak 1 1 ???????????? ???????????? ???????????? ????????????
DP &@) &@) &@) ???????????? 1 1
>epatitis &@) &@) &@) ?????????? 1 1
"M"RIKSAA! FISIK
Dilakukan pada tanggal $aret 20*
(esan umum : tampak sakit sedang
(esadaran : Composmentis
Tanda Vital
1
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
9/56
: @ 9? 2 ,5 kg
'tatus iEi : /? ; *00- ,*?,5 ; *00- +*,+
'tatus iEi : iEi kurang
?8 : 2 'D 1 &12 'D)→ Normal
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
10/56
?8 : 1 3 'D → iEi (urang
? : 2 'D 1 &12 'D)→ Normal
9
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
11/56
$?8 : 2 'D 1 &12 'D) Normal
(epala
ambut : arna hitam, agak tipis.
$ata : (on!ungti%a anemis &1?1), slera ikterik &1?1), pupil isokor
diameter 3mm?3mm, rele; aha"a &@?@), mata o#ong
&@?1)
>idung : 'ekret hidung &1), pernaasan uping hidung &1)
$ulut : $ukosa bibir tampak basah, sianosis &1), lidah bersih,
aring hiperemis &1), pembesaran tosil &1), soft palatum
menutup sempurna
7eher : (aku kuduk &1), pembesaran kelen!ar getah bening &1)
horaks
Pulmo
nspeksi : entuk dan pergerakan simetris, retraksi subostal &@)
retraksi suprasternal &1)
*0
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
12/56
Palpasi :
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
13/56
Tanggal )3/)-/2)+3
7am 0.00
$arah Lengkap
Leukosit +22))
&b 91:>t 25,4-
Plt *.000
Kimia $arah Lengkap
D' **
Tanggal )./)-/2)+3
7am 0+.45
$arah Lengkap
7eukosit 9.400
&b 912
&8t 2:1*;Plt *+.000
Tanggal +)/)-/2)+3
7am **.54
$arah Lengkap
7eukosit *0.*0
&b 91,
&8t 2:1:;
Plt 39.000
Tanggal +-/)-/2)+3
Leukosit +,,))
>b *3,9
>t 40-
Plt 4+.000
D' +
8reum 20,0
(reatinin 0,5
1 Foto Rontgen thora< A =5 $aret 20*)
(esan : ban"ak
terdapat
orakan
iniltrate
disekitar
bronkus "ang
*2
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
14/56
tidak sampai mengenai satu lobus paru, menun!ukkan kesan pneumonia
aspirasi
emeriksaan Foto polos abdomen dengan osisi Supine & + $aret 20*)
Foto olos
Abdomen
rone >
table
Foto olos Abdomen rone
Lateral 'rose table
(esan :
terdapat
gambaran
dilatasi
kolon &colon
distention)
pada oto polos, menun!ukkan gambaran Hirschsprung Disease.
*3
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
15/56
emeriksaan rektosigmoidogra?i = ** $aret 20*)
*4
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
16/56
(esan : tampak gambaran Eona dilatasi kolon dan tampak adan"a bagian
kolon "ang men"empit
emeriksaan ?oto 4!# &*2 $aret 20*)
*5
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
17/56
(esan :
tampak adan"a dilatasi kolon desenden dekat retosigmoid, barium enema
tidak mengisi hingga ke retum kemungkinan adan"a pen"empitan short
segmen kolon, merupakan tanda hirschsprung disease
$IA%!#SIS
Diagnosis 8tama : Pneumonia aspirasi
Diagnosis 7ain : >irshsprung Disease
Diagnosis (omplikasi : iEi kurang
"!ATALAKSA!AA! @
1 O2 nasal kanul 2 lpm
1 A
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
18/56
1 n!. /mpisilin. 4 ; *25 mg
1 n!. Paraetamol 3 ; 50 mg
1 n!. anitidin 2 ; 5 mg
1 Pasang N
1
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
19/56
Follow Up Ruangan
anggal ' O / P
051031*
>1*
5,2 kg
&D)
1 $emam =B1 batuk
=B dahak =B1
sesak &1)
(omposmentis,
N : *24 ;?i : 4 ;?i,
T@-*13o', anemis &1?1), ikterik
&1?1), rho =/B, #hE &1?1),retraksi subosta &1), aring
hiperemis &1), ising usus &@)normal.
7ab D7 :
Leu @ +3,))
>b : 9, gr?dl
>t : 2,5 -
romb : 222.000
Obser%asi ebris @
ronkopneumonia
1 O2 nasal kanul 2 lpm
1 A
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
20/56
>t : 25,4 -
romb : *.000
0+?03?*
>13
5,2 kg
batuk &@), perut
kembung =B1 4A4 =6B
+) hari
(omposmentis,
N :*2;?i, : 40;?i, :3,9oC, anemis &1?1), ikterik &1?1),
rho &@?@), #hE &1?1), retraksi&1), aring hiperemis &1)
'oel, distended &1), ising
usus &@) normal.
7ab D7 :
7eu : 9.400
&b @ 912 gr/dl
&8t @ 2:1* ;
romb : *+.000
Pneumonia /spirasi
e 'usp.
>irshsprung
disease
1 Airshsprung
disease
1 A
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
21/56
1 Ren8ana Re8tosigmoidogra?i
=7umat1 ++6)-6+3B
09?03?*
>15
5,+ kg
4atuk =B berdahak
terutama saat minum
susu , muntah &1), sesak
&1). ilek =B, demam
&1) erut kembung=BCC1
(omposmentis,
N :**2;?i, : 44;?i,
:3,5oC, anemis &1?1), ikterik
&1?1),
rho &1?1), #hE &1?1), retraksi &1),aring hiperemis &1)
'oel, distended &1), ising
usus &@) normal.
Pneumonia /spirasi
leus ungsional dd
>irshsprung
disease
1 A1
5,9 kg
batuk =B berdahak
terutama saat minum
susu , muntah &1), sesak
&1). ilek =B, demam
&1) erut kembung
=BCC,
(omposmentis,
N :**;?i, : 40;?i, :3+oC,
anemis &1?1), ikterik &1?1),
rho &1?1), #hE &1?1), retraksi &1),
aring hiperemis &1)
'oel, distended &1), ising
usus &@) normal.
Pneumonia /spirasi
leus ungsional dd
>irshsprung
disease
1 A
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
22/56
>1+
,* kg
susu , muntah &1), sesak
&1). Pilek &@), demam
&1) erut kembung
=BCC
anemis &1?1), ikterik &1?1),
rho &1?1), #hE &1?1), retraksi &1),
aring hiperemis &1)
'oel, distended &1), ising
usus &@) normal.
>irshsprung
disease
1 n!. entamiin 2 ; *2,5 mg
1 n!. Paraetamol 3 ; 0,5
1 C$ 0,5 mg, /mbro;ol 2,5 mg,
Fedrin 2,5 mg 3 ; * pul%
1 etosigmoidograi &@)1 N dilepas, mulai diet /' dan
P/', !ika kembung diet stop dan pasang kembali N
*2?03?*
>1
,* kg
batuk =B berdahak
terutama saat minum
susu , muntah &1), sesak
&1). Pilek &@), demam
&1) Perut kembung &1)
(omposmentis,
N :**;?i, : 40;?i,
:3,oC, anemis &1?1), ikterik
&1?1),
rho &1?1), #hE &1?1), retraksi &1),
aring hiperemis &1)'oel, distended &1), ising
usus &@) normal.
7ab D7 :
Leu @ +,,))
>b : *3,9 gr?dl
>t : 40 -
romb : 4+.000
Pneumonia /spirasi
>irshsprung
disease
1 A
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
23/56
'oel, distended &1), ising
usus &@) normal.
1 n!. Paraetamol 3 ; 0,5
1 C$ 0,5 mg, /mbro;ol 2,5 mg,
Fedrin 2,5 mg 3 ; * pul%
1 Pasien pulang paksa
*5?03?20* Dilakukan kun!ungan
ke rumah pasien, batuk =B E , seperti mau
muntah saat diberi
makan, kembung &1),
sesak &1), demam &1)
(omposmentis,
N :**2;?i, : 40 ;?i,:3,oC, anemis &1?1), ikterik
&1?1), rho &1?1), #hE &1?1),
retraksi &1), aring hiperemis
&1) 'oel, distended &1), ising
usus &@) normal.
Pneumonia /spirasi
>irshsprungdisease
1
22
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
24/56
4A4 -
TI!7AUA! USTAKA
3.1 PNEUM!NIA ASPIRASI
3.1.1 Defnisi
Pne"#$n%a a&ala' (era&anan )an &%*e+a+kan $le' %n,ek*%
(a&a (arenk%# (ar"- &%*tal &ar% +r$nk%$l"* ter#%nal%* )an #enak"(
+r$nk%$l"* re*(%rat$r%"* &an al/e$l%- *erta #en%#+"lkan k$n*$l%&a*%
0ar%nan (ar" &an an"an (ert"karan a* *ete#(at. Pne"#$n%a
&%kenal 2 kel$#($k "ta#a )a%t" (ne"#$n%a n$*$k$#%al PN &an
(ne"#$n%a k$#"n%ta* PK. PN a&ala' (ne"#$n%a )an ter0a&% 4
0a# *etela' &%raat &% r"#a' *ak%t *e&ankan PK a&ala' (ne"#$n%a
)an ter0a&% ak%+at %n,ek*% &% l"ar RS1.
Pne"#$n%a a*(%ra*% PA &a(at ter0a&% &% r"#a' *ak%t #a"("n &%
l"ar r"#a' *ak%t- *e'%na &a(at &%#a*"kkan ke &ala# ke&"a
kel$#($k (ne"#$n%a &% ata*- )akn% (ne"#$n%a a*(%ra*% n$*$k$#%al
PAN &an (ne"#$n%a a*(%ra*% k$#"n%ta* PAK. Pne"#$n%a a*(%ra*%
A*(%rat%$n (ne"#$n%a a&ala' (ne"#$n%a )an &%*e+a+kan $le'
ter+aan)a +a'an )an a&a &%$r$,ar%n (a&a *aat re*(%ra*% ke *al"ranna(a* +aa' &an &a(at #en%#+"lkan ker"*akan (arenk%# (ar".
Ker"*akan )an ter0a&% terant"n 0"#la' &an 0en%* +a'an )an
tera*(%ra*% *erta &a)a ta'an t"+"'. S%n&r$# a*(%ra*% &%kenal &ala#
+er+aa% +ent"k +er&a*arkan et%$l$% &an (at$6*%$l$% )an +er+e&a
&an ara tera(% )an 0"a +er+e&a1.
3.1.2 Insiden dan Epidemiologi
Be+era(a *t"&% #en"n0"kkan +a'a 57158 &ar% 4-5 0"ta ka*"*
(ne"#$n%a )an &%(er$le' #a*)arakat #er"(akan a*(%ra*%
(ne"#$n%a. Sek%tar 198 &ar% (a*%en )an &%raat &% r"#a' *ak%t
*etela' $/er&$*%* $+at akan #en0a&% (ne"#$n%t%* a*(%ra*%. A*(%ra*%
(ne"#$n%a &%ana( *e+aa% (en)ak%t )an "#"#- teta(% t%&ak a&a
*tat%*t%k )an ter*e&%a. Ke#at%an )an terka%t (ne"#$n%a a*(%ra*%
#a*)arakat (ne"#$n%a *ek%tar 18 &an *a#(a% &enan 258 0"#la'
(a*%en &% r"#a' *ak%t )an #e#+"t"'kan (en$+atan. T%nkat
23
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
25/56
ke#at%an terant"n (a&a k$#(l%ka*% (en)ak%t "nt"k (ne"#$n%t%*
k%#%a *%n&r$# Men&el*$n +%*a *a#(a% :982-3.
3.1.3 Etiologi
Pne"#$n%a a*(%ra*% &a(at &%*e+a+kan $le' %n,ek*% k"#an-
(ne"#$n%t%* k%#%a ak%+at a*(%ra*% +a'an t$k*%k- ak%+at a*(%ra*% a%ran
%nert #%*aln)a a%ran #akanan ata" la#+"n- e&e#a (ar"- &an
$+*tr"k*% #ekan%k *%#(el $le' +en&a (a&at. In,ek*% ter0a&% *eara
en&$en $le' k"#an $r$,ar%n )an +%a*an)a ($l%#%kr$+al na#"n
0en%*n)a terant"n ke(a&a l$ka*%- te#(at ter0a&%n)a- )a%t" &%
k$#"n%ta* ata" &% RS1-3.
Pa&a PAK- k"#an (at$en ter"ta#a +er"(a k"#an anaer$+
$+l%at 4174;8 )an ter&a(at &%*ek%tar %% &an &%kel"arkan #elal"%
l"&a'- #%*aln)a Pe(t$$"* )an 0"a &a(at &%*erta% Kle+*%ella
(ne"#$n%a &an Sta6l$k$kk"*- ata" F"*$+ater%"# n"leat"#-
Bater%$&e* #elan%n$en%"*- &an Pe(t$*tre(t$$"*. Pa&a PAN
(a*%en &% RS k"#ann)a +era*al &ar% k$l$n%*a*% k"#an anaer$+
,ak"ltat%,- +atan
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
26/56
*al"ran na(a* +a%an +aa'. Ke+an)akan %n&%/%&" #ena*(%ra*%
*e&%k%t *ekret $r$,aneal *ela#a t%&"r- &an *ekret ter*e+"t akan
&%+er*%'kan *eara n$r#al tan(a e0ala *%*a #elal"% #ekan%*#e
(erta'anan n$r#al. A*(%ra*% &a(at ter0a&% le+%' *er%n &an &a(at
#en0a&% le+%' +erat (a&a %n&%/%&" &enan &era0at ke*a&aran )an
teran" #%*aln)a alk$'$l%k- (en)ala'"naan $+at- (a*%en *etela'
ke0an- *tr$ke- ata" ane*te*% "#"#- &%*,"n*% ne"r$l$%* $r$,ar%n &an
an"an #enelan ata" #ekan%*#e %#(e&%#en #%*aln)a (%(a
na*$a*tr%k &an en&$trakea. A&an)a re?ek* +at"k )an teran"
ata" &%*,"n*% #akr$,a #"k$*%l%ar%* ata" al/e$lar akan #en%nkatkan
re*%k$ (ne"#$n%a5.
T%a *%n&r$# a*(%ra*% +er+e&a 'ar"* &%+e&akan karena
(er+e&aan *%,at +a'an )an &%a*(%ra*%- tan&a &an e0ala- *erta
(at$6*%$l$%n)a5-;.
1. In,ek*%
A*(%ra*% #%kr$$ran%*#e (at$l$%k )an +erk$l$n% (a&a $r$,ar%n
a&ala' ara %n,ek*% *al"ran (erna(a*an +a%an +aa' )an ter*er%n
&an #en)e+a+kan (ne"#$n%a +akter%. Pne"#$n%a aner$+%k &%*e+a+kan
$le' a*(%ra*% *ekret $r$,ar%neal )an ter&%r% &ar% #%kr$$ran%*#e
anaer$+ *e(ert% Bater$%&e*- F"*$+ater%"#- Pe(t$$"*- &an
Pe(et$*tre(t$$"* )an #er"(akan *(e*%e* )an ter*er%n
&%te#"kan &%antara (a*%en7(a*%en &enan ke+er*%'an %% )an +"r"k.
Pne"#$n%a anaer$+%k (al%n *er%n #enena% (a*%en7(a*%en )an
&%raat &% r"#a' *ak%t &an $ran &enan alk$'$l%*#e kr$n%k &enan
%n,ek*% (a&a "*% &an (re&%*($*%*% #enala#% a*(%ra*%. Ak'%r7ak'%r %n%-
*e#"a ka*"* (ne"#$n%a )an &%&a(at &% r"#a' *ak%t &%*e+a+kan $le'
a#("ran #%kr$$ran%*#e anaer$+%k &an aer$+%k #%*al- +a*al ra#7neat%,- S. a"re"*1-5.
2. A*(%ra*% A*a#
S%n&r$# a*(%ra*% t%(e ke&"a )an &%*e+"t *%n&r$# Men&el*$n
+erka%tan &enan re"r%ta*% &an a*(%ra*% %*% a*a# la#+"n. Bert$lak
+elakan &enan (ne"#$n%a a+aer$+%k )an +era%tan la#+at-
(ne"#$n%t%* +erke#+an &ala# akt" +e+era(a 0a# &an *anat
(ara'. In'ala*% #a*%, %*% a*ter &a(at #en)e+a+kan ke#at%an
25
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
27/56
#en&a&ak ak%+at $+*tr"k*%- *e&ankan a*(%ra*% *e&%k%t %*% a*ter &a(at
#en)e+a+kan e&e#a )an #el"a*- tak%(nea- &%*(nea- tak%kar&%a-
&e#a#- le"k$*%t$*%*- &an aal na(a*. L"a* &an +eratn)a k$n&%*%
(a*%en *er%n terant"n ke(a&a /$l"#e &an kea*a#an a%ran
la#+"n. J"#la' a*a# la#+"n )an +an)ak &a(at #en%#+"lkan
an"an (erna(a*an ak"t &ala# akt" 1 0a# *etela' $+*tr"k*%
*e+aa% ak%+at &ar% a*(%rat ata" a%ran )an #a*"k ke *al"ran
na(a*1-5.
Na#"n +%a*an)a a*(%ra*% *e&%k%t '%na 'an)a #en%#+"lkan
*ak%t r%nan. Pen"#$n%a +akter%al )an +erke#+an *e+a%an $le'
+a'an k%#%a ak%+at reak*% a%ran a*ter &an *e+a%an la% ak%+at
*"(er%n,ek*% +akter%al )an t%#+"l *etela' +e+era(a 'ar% &ar%
$ran%*#e )an #"nk%n '%&"( &% #"l"t ata" &% la#+"n1-5.
3. A*(%ra*% N$n A*a#
Jen%* ket%a *%n&r$# a*(%ra*% +erka%tan &enan +a'an )an
&%a*(%ra*% +%a*an)a #akanan ata" a%ran +"kan a*a# #%*aln)a-
karena 'a#(%r tenela# ata" *aat (e#+er%an #akanan )an
#en)e+a+kan $+*tr"k*% #ekan%k. B%la a%ran tera*(%ra*%- trakea 'ar"*
*eera &%%*a( "nt"k #en'%lankan $+*tr"k*%n)a. B%la )an &%a*(%ra*%
a&ala' +a'an (a&at- #aka e0ala )an terl%'at akan +erant"n (a&a
"k"ran +a'an ter*e+"t &an l$ka*%n)a &ala# *al"ran (erna(a*an. J%ka
+a'an %t" ter*ank"t &ala# +a%an trakea- akan #en)e+a+kan
$+*tr"k*% t$tal- a(nea- a('$n%a- &an &a(at ter0a&% ke#at%an e(at. B%la
+a'an ter*e+"t t%&ak &a(at &%kel"arkan &enan +ant"an 0ar% ata"
&enan #an"/er He%#l%'- #aka 'ar"* *eera &%lak"kan trake$t$#%
kr%k$t%r$t$#%. J%ka +a'an #%*aln)a- kaan ter*ank"t (a&a +a%an*al"ran (erna(a*an )an ke%l- tan&a &an e0ala )an t%#+"l &a(at
+er"(a +at"k kr$n%k &an %n,ek*% +er"lan. Pen$+atan &enan ara
#enel"arkan +a'an )an ter*ank"t- +%a*an)a &enan
+r$nk$*k$(%1-5.
3.1.5 Diagnosis
D%an$*%* &%teakkan +er&a*arkan e0ala kl%n%*- a#+aran
ra&%$l$%- (e#er%k*aan la+$rat$r%"# &an (e#er%k*aan '%*t$(at$l$%*.
2
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
28/56
Kee#(at 'al ter*e+"t *e&a(atn)a #en)$k$n a&an)a ke#"nk%nan
a*(%ra*% )a%t" (a&a (a*%en )an +erI*%k$ "nt"k #enala#% (ne"#$n%a
a*(%ra*%;.
3.1.6
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
29/56
Pe#er%k*aan ra&%$l$% (%l%'an "nt"k (ne"#$n%a a*(%ra*% a&ala'
,$t$ t$rak*.
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
30/56
(a&a (a*%en )an t%&ak *a&ar &an (a&a (a*%en &enan (en)ak%t
ne"r$#"*"lar ata" kela%nan e*$('a"* )an #en%#+"lkan re?"k*
re?"k* a*tr$e*$,aeal. Se#en ($*ter%$r l$+"* ata* kanan ata"
*e#en *"(er%$r l$+"* +aa' kanan )an *er%n terkena. In6ltrat (a&a
+a*%* l$+"* +aa' +%lateral 0"a (ertan&a (ne"#$n%a a*(%ra*%. A*(%ra*%
&ala# 0"#la' ke%l teta(% +er"lan7"lan akan #e#+er%kan a#+aran
%n6ltrat &%,"*. Pa&a ,$t$ t$rak* terl%'at a#+aran %n6ltrat (a&a *e#en
(ar" "n%lateral )an &e(en&en &an #"nk%n &%*erta% ka/%ta*% &an e,"*%
(le"ra. L$ka*% ter*er%n a&ala' l$+"* kanan tena' &an@ata" l$+"*
ata*- #e*k%("n l$ka*% %n% terant"n ke(a&a 0"#la' a*(%rat &an ($*%*%
+a&an (a&a *aat a*(%ra*%:-.
$#("te& T$#$ra(') Sann%n T *an T$rak*
Pe#er%k*aan T *an le+%' "n"l &%+an&%n &enan ,$t$
k$n/en*%$nal &ala# #enent"kan *%,at- l"a*- &an k$#(l%ka*% a*(%ra*%.
M"lt%&etekt$r T MDT tela' ter+"kt% e,ekt%, &ala# #ene/al"a*%
a&an)a +en&a a*%n ata" a%ran. Pa&a (a*%en )an &%&"a a*(%ra*%
+en&a a*%n- &ala# '"+"nann)a &enan MDT- &a(at
#ena#+arkan l$ka*% )an *e*"n"'n)a. T *an 0"a &a(at
#enent"kan kela%nan anat$#% &% ke(ala- le'er- &an t$rak*. Te#"an %n%
#"nk%n &a(at #e#+ant" (en)e+a+ a*(%ra*% *e(ert% 6*t"lla ata"
t"#$r ten$r$kan- lar%n- ata" ker$nk$nan.
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
31/56
+a'a MRI le+%' "n"l &ar%(a&a T *an &ala# &%an$*%* l%($%&
a*(%ra*%.
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
32/56
Pa&a anak- (a&a a*(%ra*% %*% la#+"n ak"t 'ar"* *eera &%ea'
&enan *"t%$n $r$,ar%n &an #e#(er+a%k% ($*%*% anak. D%lak"kan
%nt"+a*% trakea 0%ka re?ek* *al"ran na(a* t%&ak a&ek"at ata" 0%ka
ter&a(at aal na(a*. Har"* &%+er%kan +ant"an $k*%en. Ber%k"tn)a
%n,ek*%n)a &%tanan%19.
J%ka t%&ak ter&a(at tan&a7tan&a %n,ek*% #aka &%lak"kan
$+*er/a*%. J%ka +er%k"tn)a ter&a(at tan&a %n,ek*% #aka &%+er%kan
ant%+%$t%k e#(%r%* *e+el"# 'a*%l k"lt"r a&a. Pne"#$n%a )an &% &a(at
&%l"ar r"#a' *ak%t &ala# #a*)arakat &%+er%kan $l$nan (en%*%l%n
*e&ankan %n,ek*% n$*$k$#%al k$#+%na*% kl%n&a#%*%n &an enta#%*%n.
J%ka re*%*ten ter'a&a( (en%*%l%n #aka +%a*an)a &%"nakan kl%n&a#%*%n
ata" t%kar*%l%n kla/"lanat11.
3*
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
33/56
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
34/56
3.2.1De6n%*%
Pen"akit hirshsprung di karakteristikan sebagai tidak adan"a sel ganglion
di pleksus m"enterikus &auerbahIs) dan submukosa &meissnerIs). Pen"akit
>irshsprung !uga disebut dengan aganglionik megakolon kongenital adalah salah
satu pen"ebab paling umum dari obstruksi usus neonatal &ba"i berumur 012
hari)*3.
Pen"akit >irshsprung merupakan pen"akit dari usus besar &kolon)
berupa gangguan perkembangan dari sistem sara enterik. Pada ba"i "ang
lahir dengan pen"akit >irshsprung tidak ditemui adan"a sel ganglion "ang
berungsi mengontrol kontraksi dan relaksasi dari otot polos dalam usus distal.
anpa adan"a sel1sel ganglion &aganglionosis) otot1otot di bagian usus besar tidak
dapat melakukan gerak peristaltik &gerak mendorong keluar eses)*3.
3.2.2E(%&e#%$l$%
a. Distribusi dan
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
35/56
'ekitar *2- dari kasus pen"akit >irshsprung ter!adi sebagai bagian dari
sindrom "ang disebabkan oleh kelainan kromosom. (elainan kromosom "ang
paling umum beresiko men"ebabkan ter!adin"a pen"akit >irshsprung adalah
'indrom Do#n. 21*0- dari indi%idu dengan pen"akit >irshsprung merupakan
penderita sindrom Do#n. 'indrom Do#n adalah kelainan kromosom di mana ada
tambahan salinan kromosom 2*. >al ini terkait dengan karakteristik itur #a!ah,
aat !antung ba#aan, dan keterlambatan perkembangan anak *3,*4.
• irshsprung ter!adi bila migrasi sel neuroblas terhenti di suatu tempat
dan tidak menapai rektum. 'el1sel neuroblas tersebut gagal bermigrasi ke dalam
dinding usus dan berkembang ke arah kraniokaudal di dalam dinding usus*3.
$utasi gen ban"ak dikaitkan sebagai pen"ebab ter!adin"a pen"akit
>irshsprung. $utasi pada et proto1onkogen telah dikaitkan dengan neoplasia
endokrin 2/ atau 2 pada pen"akit >irshsprung. en lain "ang berhubungan
dengan pen"akit >irshsprung termasuk sel neurotroik glial "ang diturunkan
dari aktor gen "aitu gen endhotelin1 dan gen endothelin 13*3.
34
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
36/56
ambar 3.4 Dilatasi kolon akibat tidak ditemukann"a sel sara pada bagian akhir usus Pleksus
$"enterik &/uerbah) dan Pleksus 'ubmukosal &$eissner)
3.2.4Pat$6*%$l$%
(elainan pada pen"akit ini berhubungan dengan spasme pada distal olon
dan sphinter anus internal sehingga ter!adi obstruksi. $aka dari itu bagian "ang
abnormal akan mengalami kontraksi di segmen bagian distal sehingga bagian
"ang normal akan mengalami dilatasi di bagian proksimaln"a. agian aganglionik
selalu terdapat dibagian distal rektum*4.
Dasar patoisiologi dari >D adalah tidak adan"a gelombang propulsi%e
dan abnormalitas atau hilangn"a relaksasi dari sphinter anus internus "ang
disebabkan aganglionosis, hipoganglionosis atau disganglionosis pada usus
besar *4.
>ipoganglionosis
Pada pro;imal segmen dari bagian aganglion terdapat area
hipoganglionosis. /rea tersebut dapat !uga merupakan terisolasi.
>ipoganglionosis adalah keadaan dimana !umlah sel ganglion kurang dari *0 kali
dari !umlah normal dan kerapatan sel berkurang 5 kali dari !umlah normal. Pada
olon iner%asi !umlah ple;us m"entrius berkurang 50- dari normal.
35
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
37/56
>ipoganglionosis kadang mengenai sebagian pan!ang olon namun ada pula "ang
mengenai seluruh kolon*4,*5.
maturitas dari sel ganglion
'el ganglion "ang imatur dengan dendrite "ang keil dikenali dengan
pemeriksaan 7D> &laktat dehidrogenase). 'el sara imatur tidak memiliki
sitoplasma "ang dapat menghasilkan dehidrogenase*4,*5.
'ehingga tidak ter!adi dierensiasi men!adi sel 'h#annIs dan sel sara
lainn"a. Pematangan dari sel ganglion diketahui dipengaruhi oleh reaksi
suin"ldeh"drogenase &'D>)./kti%itas enEim ini rendah pada minggu pertama
kehidupan. Pematangan dari sel ganglion ditentukan oleh reaksi 'D> "ang
memerlukan #aktu pematangan penuh selama 2 sampai 4 tahun. >ipogenesis
adalah hubungan antara imaturitas dan hipoganglionosis*4.
(erusakan sel ganglion
/ganglionosis dan hipoganglionosis "ang didapatkan dapat berasal dari
%askular atau non%asular. Bang termasuk pen"ebab non%asular adalah ineksi
r"panosoma ruEi &pen"akit Chagas), deisiensi %itamin *, ineksi kronis
seperti uberulosis. (erusakan iskemik pada sel ganglion karena aliran darah
"ang inadekuat*5
.
-2, Tipe &irs8hsprungs $isease@
>irshsprung dikategorikan berdasarkan seberapa ban"ak olon "ang
terkena. ipe >irshsprun disease meliputi *4:
*) 8ltra short segment: anglion tidak ada pada bagian "ang sangat keil
dari retum.
2) 'hort segment: anglion tidak ada pada retum dan sebagian keil dariolon.
3) 7ong segment: anglion tidak ada pada retum dan sebagian besar olon.
4) Aer" long segment: anglion tidak ada pada seluruh olon dan retum dan
kadang sebagian usus keil.
3
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
38/56
3.2.;Man%,e*ta*% Kl%n%*
/da trias ge!ala klinis "ang sering di!umpai "akni pengeluaran mekonium
"ang terlambat, muntah hi!au dan distensi abdomen. Pengeluaran mekonium
"ang terlambat &lebih dari 24 !am pertama) merupakan tanda klinis "ang
signiikan. Pada ba"i "ang baru lahir, keban"akan ge!ala munul 24 !am pertama
kehidupan. Dengan ge!ala "ang timbul: distensi abdomen dan bilious emesis.
idak keluarn"a mekonium pada 24 !am pertama kehidupan merupakan tanda
"ang signiikan mengarah pada diagnosis ini*5.
Pada beberapa ba"i "ang baru lahir dapat timbul diare "ang menun!ukkan
adan"a enteroolitis. Pada anak "ang lebih besar, pada beberapa kasus dapat
mengalami kesulitan makan, distensi abdomen "ang kronis dan ada ri#a"at
konstipasi. Pen"akit hirshsprung dapat !uga menun!ukkan ge!ala lain seperti
adan"a periode obstipasi, distensi abdomen, demam, hematoheEia dan peritonitis.
(eban"akan anak1anak dengan hirshsprung datang karena obstruksi intestinal
atau konstipasi berat selama periode neonatus. e!ala kardinaln"a "aitu gagaln"a
pasase mekonium pada 24 !am pertama kehidupan, distensi abdomen dan muntah.
eratn"a ge!ala ini dan dera!at konstipasi ber%ariasi antara pasien dan sangat
indi%idual untuk setiap kasus. eberapa ba"i dengan ge!ala obstruksi intestinalkomplit dan lainn"a mengalami beberapa ge!ala ringan pada minggu atau bulan
pertama kehidupan*5.
eberapa mengalami konstipasi menetap, mengalami perubahan pada pola
makan, perubahan makan dari /' men!adi susu pengganti atau makanan padat.
Pasien dengan pen"akit hirshsprung didiagnosis karena adan"a ri#a"at
konstipasi, kembung berat dan perut seperti tong, massa aeses multipel dan
sering dengan enteroolitis, dan dapat ter!adi gangguan pertumbuhan. e!ala
dapat hilang namun beberapa #aktu kemudian ter!adi distensi abdomen. Pada
pemeriksaan olok dubur sphinter ani teraba hipertonus dan rektum biasan"a
kosong *5.
8mumn"a diare ditemukan pada ba"i dengan pen"akit hirshsprung "ang
berumur kurang dari 3 bulan. >arus dipikirkan pada ge!ala enteroolitis dimana
merupakan komplikasi serius dari aganglionosis. agaimanapun hubungan antara
pen"akit hirshsprung dan enteroolitis masih belum dimengerti. Dimana
3+
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
39/56
beberapa ahli berpendapat bah#a ge!ala diare sendiri adalah enteroolitis ringan
*5.
Fnterokolitis ter!adi pada *215- pada pasien dengan pen"akit
hirshsprung. >al ini karena stasis eses men"ebabkan iskemia mukosal dan
in%asi bakteri !uga translokasi. Disertai perubahan komponen musin dan
pertahanan mukosa, perubahan sel neuroendokrin, meningkatn"a akti%itas
prostaglandin F*, ineksi oleh Clostridium diiile atau ota%irus.
Patogenesisn"a masih belum !elas dan beberapa pasien masih berge!ala #alaupun
telah dilakukan olostom". Fnteroolitis "ang berat dapat berupa to;i megaolon
"ang menganam !i#a. Bang ditandai dengan demam, muntah berisi empedu,
diare "ang men"emprot, distensi abdominal, dehidrasi dan s"ok. 8lserasi dan
nekrosis iskemik pada mukosa "ang berganglion dapat mengakibatkan sepsis dan
perorasi. >al ini harus dipertimbangkan pada semua anak dengan enteroolisis
nerotian. Perorasi spontan ter!adi pada 3- pasien dengan pen"akit
hirshsprung. /da hubungan erat antara pan!ang olon "ang aganglion dengan
perorasi*5.
3.2.:D%an$*%*/namnesis
/dapun tanda1tanda "ang dapat dilihat pada saat melakukan anamnesis
adalah adan"a keterlambatan pengeluaran mekonium pertama "ang pada
umumn"a keluar J 24 !am, muntah ber#arna hi!au, adan"a obstipasi masa
neonatus. 6ika ter!adi pada anak "ang lebih besar obstipasi semakin sering, perut
kembung, poor eeding, muntah dan pertumbuhan terhambat. >al lain "ang harus
diperhatikan adalah !ika didapatkan periode konstipasi pada neonatus "ang diikuti
periode diare "ang massi kita harus menurigai adan"a enterokolitis. Pada ba"i
"ang lebih tua pen"akit hirshsprung akan sulit dibedakan dengan kronik
konstipasi dan enkoperesis. 'elain itu perlu diketahui adan"a ri#a"at keluarga
sebelumn"a "ang pernah menderita keluhan serupa, misaln"a anak laki1laki
terdahulu meninggal sebelum usia dua minggu dengan ri#a"at tidak dapat
deekasi*4.
Pemeriksaan
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
40/56
Pada neonatus biasa ditemukan distensi abdomen, gambaran kontur
usus, gerakan paristaltik dan %enektasi. ila dilakukan olok dubur maka
se#aktu !ari ditarik keluar maka eses akan men"emprot keluar dalam !umlah
"ang ban"ak dan tampak perut anak sudah kembali normal*.
Pemeriksaan adiologi
Pemeriksaan radiologi merupakan pemeriksaan penting pada pen"akit
>irshsprung. Pemeriksaan oto polos abdomen dan khususn"a pemeriksaan
enema barium merupakan pemeriksaan diagnostik terpenting untuk mendeteksi
pen"akit >irshsprung seara dini pada neonatus. Pada oto polos abdomen
dapat di!umpai gambaran obstruksi usus letak rendah, meski pada ba"i masih
sulit untuk membedakan usus halus dan usus besar *3.
Pemeriksaan "ang merupakan standar dalam menegakkan diagnosa
pen"akit >irshsprung adalah enema barium, dimana akan di!umpai tiga tanda
khas "aitu adan"a daerah pen"empitan di bagian rektum ke proksimal "ang
pan!angn"a ber%ariasi, terdapat daerah transisi, terlihat di proksimal daerah
pen"empitan ke arah daerah dilatasi, serta terdapat daerah pelebaran lumen di
proksimal daerah transisi*3.
/pabila dari oto barium enema tidak terlihat tanda1tanda khas pen"akit
>irshsprung, maka dapat dilan!utkan dengan oto retensi barium, "akni oto
setelah 2414 !am barium dibiarkan membaur dengan eses. ambaran
khasn"a adalah terlihatn"a barium "ang membaur dengan eses ke arah proksimal
kolon. 'edangkan pada penderita "ang tidak mengalami >irshsprung namun
disertai dengan obstipasi kronis, maka barium terlihat menggumpal di daerah
rektum dan sigmoid*3.
39
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
41/56
ambar 3.5
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
42/56
ambar 3. irshsprung dilakukan melalui
prosedur biopsi "ang didasarkan atas tidak adan"a sel ganglion pada pleksus
m"enterik &/uerbah) dan pleksus sub1mukosa &$eissner). Di samping itu akan
terlihat dalam !umlah ban"ak penebalan serabut sara ¶simpatik). /kurasi
pemeriksaan akan semakin tinggi apabila menggunakan pengeatanimmunohistokimia asetilkolinesterase, suatu enEim "ang ban"ak ditemukan pada
serabut sara parasimpatik *3.
$anometri /norektal
Pemeriksaan manometri anorektal adalah suatu pemeriksaan o!ekti "ang
mempela!ari ungsi isiologi deekasi pada pen"akit "ang melibatkan singter
anorektal. Dalam praktikn"a, manometri anorektal dilaksanakan apabila hasil
pemeriksaan klinis, radiologis, dan histologis meragukan. Pada dasarn"a, alat ini
4*
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
43/56
memiliki dua komponen dasar "aitu transuder "ang sensiti terhadap tekanan
seperti balon mikro dan kateter mikro, serta sistem penatat seperti poligraph atau
komputer.
&a)
&b)
ambar 3.+ &a) >asil pemeriksaan manometri anorektal pada pasien tanpa pen"akit >irshsprung
sedangkan gambar &b) menun!ukkan hasil pemeriksaan manometri anorektal pada
penderita pen"akit >irshsprung
eberapa hasil manometri anorektal "ang spesiik bagi pen"akit
>irshsprung adalah hiperakti%itas pada segmen dilatasi, tidak adan"a kontraksi
peristaltik "ang terkoordinasi pada segmen usus aganglionik, sampling rele;
tidak berkembang "ang artin"a tidak di!umpain"a relaksasi singter interna
setelah distensi rektum akibat desakan eses atau tidak adan"a relaksasi spontan.
3.2.Penatalak*anaan
'ampai pada saat ini, pen"embuhan pen"akit >irshsprung han"a dapat
dilakukan dengan pembedahan. indakan1tindakan medis dapat dilakukan tetapi
42
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
44/56
untuk menangani distensi abdomen dengan pemasangan pipa anus atau
pemasangan pipa lambung dan irigasi rektum. Pemberian antibiotika
dimaksudkan untuk penegahan ineksi terutama untuk enterokolitis dan
menegah ter!adin"a sepsis. Cairan inus dapat diberikan untuk men!aga
keseimbangan airan, elektrolit, dan asam basa tubuh*4.
Penanganan bedah pada umumn"a terdiri atas dua tahap "aitu tahap
pertama dengan pembuatan kolostomi dan tahap kedua dengan melakukan
operasi deiniti. ahap pertama dimaksudkan sebagai tindakan darurat untuk
menegah komplikasi dan kematian. Pada tahapan ini dilakukan kolostomi,
sehingga akan menghilangkan distensi abdomen dan akan memperbaiki kondisi
pasien. ahapan kedua adalah dengan melakukan operasi deiniti dengan
membuang segmen "ang ganglionik dengan bagian ba#ah rektum*4.
Dikenal beberapa prosedur tindakan deiniti "aitu prosedur '#ensonIs
sigmoidetom", prosedur Duhamel, prosedur 'oa%eIs ransanal Fndoretal Pull1
hrough, prosedur ehbein dengan ara reseksi anterior, prosedur 7aparoskopi
Pull1hrough, prosedur dan prosedur miomektomi anorektal*4.
'etelah diagnosis pen"akit >irshsprung ditegakkan maka se!umlah
tindakan praoperasi harus diker!akan terlebih dahulu. /pabila penderita dalam
keadaan dehidrasi atau sepsis maka harus dilakukan stabilisasi dan resusitasi
dengan pemberian airan intra%ena, antibiotik, dan pemasangan pipa lambung.
/pabila sebelum operasi tern"ata telah mengalami enterokolitis maka airan
resusitasi airan dilakukan seara agresi, pemberian antibiotik broad spektrum
seara ketat kemudian segera dilakukan tindakan dekompresi usus*4
eberapa metode operasi biasa digunakan dalam penatalaksanaan pen"akit
hirshsprung:'eara klasik, dengan melakukan insisi di bagian kiri ba#ah abdomen
kemudian dalakukan identiikasi Eona transisi dengan melakukan biops"
seromuskuler.
erapi deiniti%e "ang dilakukan pada pen"akit hirshprung ada 3 metode*3:
*. $etode '#enson: pembuangan daerah aganglion hingga batas sphinter ani
interna dan dilakukan anastomosis oloanal pada perineum.
43
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
45/56
2. $etode Duhamel: daerah u!ung aganglionik ditinggalkan dan bagian "ang
ganglionik ditarik ke bagian belakang u!ung daerah aganglioner. stapler /
kemudian dimasukkan melalui anus.
3. eknik 'oa%e: pemotongan mukosa endoretal dengan bagian distal
aganglioner.
3.2.K$#(l%ka*%
(omplikasi pasa tindakan bedah pen"akit >irshsprung dapat
digolongkan atas kebooran anastome, stenosis, enterokolitis dan gangguan
ungsi singter. Fnterokolitis telah dilaporkan sampai 5- kasus pada penderita
pen"akit >irshsprung "ang diakibatkan oleh karena iskemia mukosa dengan
in%asi bakteri dan translokasi. Perubahan1perubahan pada komponen musin dan
sel neuroendokrin, kenaikan akti%itas prostaglandin F*, ineksi Clostridium
diiile atau rota%irus diurigai sebagai pen"ebab ter!adin"a enterokolitis. Pada
keadaan "ang sangat berat enterokolitis akan men"ebabkan megakolon toksik
"ang ditandai dengan demam, muntah hi!au, diare hebat, distensi abdomen,
dehidrasi dan s"ok. er!adin"a ulserasi nekrosis akibat iskemia mukosa diatas
segmen aganglionik akan men"ebakan ter!adin"a sepsis, pnematosis dan perorasiusus*5.
neksi pada pen"akit >irshsprung bersumber pada kondisi obstruksi usus
letak rendah. Distensi usus mengakibatkan hambatan sirkulasi darah pada dinding
usus, sehingga dinding usus mengalami iskemia dan anoksia. 6aringan iskemik
mudah terineksi oleh kuman, dan kuman men!adi lebih %irulen. er!adi in%asi
kuman dari lumen usus, ke mukosa, sub mukosa, lapisan musular, dan akhirn"a
ke rongga peritoneal atau ter!adi sepsis. (eadaan iskemia dinding usus dapat
berlan!ut "ang akhirn"a men"ebabkan nekrosis dan perorasi. Proses kerusakan
dinding usus mulai dari mukosa, dan dapat men"ebabkan enterokilitis*4.
Fnterokolitis merupakan anaman komplikasi "ang serius bagi penderita
pen"akit >irshsprung ini, "ang dapat men"erang pada usia kapan sa!a, namun
paling tinggi saat usia 214 minggu, meskipun sudah dapat di!umpai pada usia
* minggu.e!alan"a berupa diare, distensi abdomen, ees berbau busuk dan
disertai demam*4.
44
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
46/56
3.2.19Pr$n$*%*
(elangsungan hidup pasien dengan pen"akit >irshsprung sangat
bergantung pada diagnosis a#al dan pendekatan operasi. 'eara umum
prognosisn"a baik, 90- pasien dengan pen"akit >irshsprung "ang mendapat
tindakan pembedahan mengalami pen"embuhan dan han"a sekitar *0- pasien
"ang masih mempun"ai masalah dengan saluran ernan"a sehingga harus
dilakukan kolostomi permanen. /ngka kematian akibat komplikasi dari tindakan
pembedahan pada ba"i sekitar 20-*3.
4A4 :
"M4A&ASA!
T"#RI KASUS
A!AM!"SIS
• Pneumonia /spirasi
1 Pasien biasan"a mendadak
batuk dan sesak sesudah
makan atau minum.
8mumn"a pasien datang *12
minggu sesudah aspirasi,
dengan keluhan demam
menggigil, n"eri pleuritik,
batuk, dan dahak purulen
berbau &pada 50- kasus).
1 isa ditemukan n(eri perut1
anoreksia1 dan penurunan
berat badan Pada pneumonia
• Pasien datang dengan keluhan :
+ Pasien datang dengan keluhan
demam.
2 $emam dialami - hari
SMRS.
- 4atuk berdahak se!ak * hari
'$'.
: Pasien !uga muntah seban"ak
*; setelah batuk dan
mengeluarkan susu "ang
diminum kemudian setelah itu
pasien tampak susah saat
45
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
47/56
aspirasi akibat ineksi, a#itan
ge!ala biasan"a ter!adi seara
perlahan1lahan selama hingga 2
minggu, dengan demam,
penurunan berat badan, anemia,
leukositosis, dispnea, dan batuk
disertai produksi sputum
berbau busuk.
irshsprung Disease :
*. Keterlambatan pengeluaran
mekonium pertama "ang pada
umumn"a keluar J 24 !am.
2. Muntah berwarna hi0au.
3. /dan"a obstipasi masa
neonatus
4. 6ika ter!adi pada anak "ang lebih
besar obstipasi semakin sering,
5. /dan"a riwa(at konstipasi1
kembung berat dan perut
seperti tong1 massa ?aeses
multipel dan sering dengan
4
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
48/56
enteroolitis, dan dapat ter!adi
gangguan pertumbuhan.
. Riwa(at keluarga sebelumn"a
"ang pernah menderita keluhan
serupa.
"M"RIKSAA! FISIK
• Pneumonia /spirasi :
anda isis seperti pada tipe
pneumonia klasik bisa didapatkan
berupa demam1 sesak napas1 tanda6tanda konsolidasi paru =perkusi
paru pekak1 ronki n(aring1 suara
napas bron8hialB Pada inspeksi
terlihat retraksi otot epigastrik,
interkostal, suprasternal, dan
pernapasan uping hidung.
• Pemeriksaan saat diruangan :
+ Pasien tidak mengalami sesak
2 erdengar suara naas tambahan
ronki pada kedua lapang torak
- idak ada retraksi
: erdapat distensi abdomen
pada pasien terutama setelah
minum susu
, Pasien demam
3 Pada pemeriksaan lainn"a tidak
ditemukan adan"a kelainan
• >irshsprung Disease :
*. Perut kembung karena
mengalami obstipasi.
2. ila dilakukan 8olok dubur
maka sewaktu 0ari ditarik
keluar maka ?eses akan
men(emprot keluar dalam !umlah
"ang ban"ak dan tampak perut anak
sudah kembali normal.
"M"RIKSAA! "!U!7A!%
• Pneumonia /spirasi : *. >asil Pemeriksaan Penun!ang :
aB er!adi leukositosis pada
4+
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
49/56
irshsprung Disease :
+ Pada oto polos abdomen dapat
di!umpai gambaran obstruksi
usus letak rendah, meski pada
ba"i masih sulit untuk
membedakan usus halus dan usus
besar.
4
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
50/56
2 Pemeriksaan enema barium,
dimana akan di!umpai tiga
tanda khas "aitu adan"a daerah
pen"empitan di bagian rektum
ke proksimal "ang pan!angn"a
ber%ariasi, terdapat daerah
transisi, terlihat di proksimal
daerah pen"empitan ke arah
daerah dilatasi, serta terdapat
daerah pelebaran lumen di
proksimal daerah transisi.
- /pabila dari oto barium enema
tidak terlihat tanda1tanda khas
pen"akit >irshsprung, maka
dapat dilan!utkan dengan oto
retensi barium. ambaran
khasn"a adalah terlihatn(a
barium (ang membaur dengan
?eses ke arah proksimal kolon
"!ATALAKSA!AA!
*. Penatalaksaan 8mum
•
Penumoni /spirasi :*. erapi suporti umum
a. erapi O2 untuk menapai PaO2 0 K
*00 mm>g atau saturasi 95 K 9-
berdasarkan pemeriksaan analisis
gas darah.
b. >umidiikasi dengan netribuliEer
untuk pengeneran dahak "ang
• Pengobatan dan tindakan "ang
didapat diruangan:1 A
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
51/56
kental, dapat disertai nebuliEer untuk
pemberian bronkodilator bila
terdapat bronkospasme
. Pengaturan airan.
d. Aentilasi mekanis
2. /ntibiotik
6ika tidak terdapat tanda1tanda ineksi
maka dilakukan obser%asi dan
diberikan antibiotik empiris sebelum
hasil kultur ada. Pneumonia "ang di
dapat diluar rumah sakit &dalam
mas"arakat) diberikan golongan
penisilin.
• (7'$/
• >irshsprung Disease :
indakan1tindakan medis dapat
dilakukan tetapi untuk menangani
distensi abdomen denganpemasangan pipa anus atau
pemasangan pipa lambung dan
irigasi rektum.
Pemberian antibiotika dimaksudkan
untuk penegahan ineksi terutama
untuk enterokolitis dan menegah
ter!adin"a sepsis. 'airan in?usdapat diberikan untuk men!aga
keseimbangan airan, elektrolit,
dan asam basa tubuh.
enanganan bedah pada umumn"a
terdiri atas dua tahap "aitu tahap
pertama dengan pembuatan
kolostomi dan tahap kedua
50
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
52/56
dengan melakukan operasi de?initi?
"aitu prosedur '#ensonIs
sigmoidetom", prosedur Duhamel,
prosedur 'oa%eIs ransanal
Fndoretal Pull1hrough, prosedur
ehbein dengan ara reseksi
anterior, prosedur 7aparoskopi
Pull1hrough, prosedur dan prosedur
miomektomi anorektal.
5*
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
53/56
52
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
54/56
4A4 ,
"!UTU
,+ Kesimpulan
(eluhan "ang dialami pasien adalah demam "ang telah dialami se!ak 3
hari '$', pasien !uga mengalami batuk se!ak * hari '$'. Namun menurut
pengakuan ibu pasien, pasien sering mengalami batuk terutama setelah meminum
susu. Pasien sempat mengalami muntah *; setelah batuk. 'etelah ter!adi hal ini,
pasien terlihat susah saat bernapas. 'elain itu, ibu pasien mengeluhkan perut
kembung pada pasien "ang ter!adi se!ak 2 bulan "ang lalu. Pasien !uga mengalami
susah /, pernah tidak / dalam *0 hari. 'aat /, biasan"a / keluar
menret dan angin sehingga tampak men"emprot. /dapun hasil pemeriksaan isik
"ang ditemukan adalah kesadaran komposmentis pada pasien, suhu meningkat
dan rekuensi pernapasan normal, tidak ada distensi abdomen, bising usus normal.
Pada pemeriksaan penun!ang, oto thoraks ditemukan adan"a gambaran iniltrat
pada lobus kanan pada perabangan bronkus kanan dan kiri serta adan"a
leukositosis pada hasil pemeriksaan darah lengkap, dan pada pemeriksaan oto
polos abdomen, rektosigmoidograi, dan oto NO ditemukan adan"a kolon "ang
berdilatasi dan terdapat pen"empitan pada daerah kolon rektosigmoid. 6ika
ditelaah berdasarkan anamnesis hingga pemeriksaan penun!ang, maka didapatkan
kesimpulan bah#a telah sesuai dari diagnosis dan penatalaksanaan pada pasien ini
dengan literature "ang kami dapatkan.
53
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
55/56
$AFTAR USTAKA
*. 'udo"o, /L 'eti"ohadi, L /l#i, L dkk. Pneumonia entuk (husus. Dalam:
lmu Pen"akit Dalam. 6ilid . Fdisi A. 6akarta : al.9+4, 92132*
2. '#aminathan, /. O%er%ie# Pneumonia /spiration. /%ailable rom:
http:??emediine.medsape.om?artile?0+001o%er%ie# 8pdated $a" 5,
2009s
3. ilson, 7. /natomi dan ill CompaniesL
2002. p. **
5. (arlinsk" 6, (ing F, Crapo 6D, lassroth 6. /spiration Pneumonia in
/naerobi and other netion '"ndromes. n: aumIs te;tbook o pulmonar"
diseases.+th Fd. Philadelphia: 7ippinot illiams M ilkinsL 2004.p. 4051.
. $ettler /
-
8/18/2019 Pneumonia Aspirasi dan Hirschsprung disease
56/56
*4. iegler, $., /EiEkhan, ., M eber, . &2003). Chapter /0 Hirschsprung
Disease In: "perati1e P%DIAT*IC !urgery- Ne# Bork. Page *+140:
$ra#1>ill.
*5. >olshneider, /., M 8re, . &2000). Chapter 23 Hirschsprung4s Disease in: Ashcraft Pediatric !urgery 2rd edition- Philadelphia: 'aunders Compan".
*. orld >ealth OrganiEation. &20*3). Pocket &ook of Hospital Care for
Children- '#itEerland: >O publiation.